HALLO JAKARTA - Banyak kerajaan-kerajaan yang tampil tanpa bukti. Misalnya Tarumanagara yang katanya kerajaan abad IV M. Prof Dr RM Ng Purbo Tjaroko klaim legalitas histori Tarumanagara dibuktikan dengan Prasasti Kebon Kopi II dan Prasasti Tugu. Di Tugu Priok tak ada prasasti. Prasasti yang dia maksud di Batu Tumbu, Priok.
Baris ke-3 Kebon Kopi berbunyi:
Srimatah Purnawarmanah Tarun-a-naga.
Mestinya letterlijk diartikan Baginda Purnawarman Naga Taruna. Naga Taruna julukan raja.
Kedua prasasti dari medio XIII M, Purnawarman raja Khmer yang tewas dalam Cyam Çoda, serangan Siam di abad itu. Dia bukan orang Bekasi seperti klaim Pak Purbo.
Selanjutnya Pak Purbo tarjamah Batu Tumbu, kata dia Batu Tumbu berkisah tentang penggalian parit dari sungai Chandrabagha hingga sungai Gomati. Kemudian, kata Pak Purbo, Purnawarman pesta dengan sembelih 1000 (se-céng) ekor kerbau.
Chandrabagha kutipan dari Batu Tumbu. Artinya sinar bulan purnama yang jatuh ke taman. Purnawarman terluka dalam perang lalu direbahkan di taman.
Gomati di Cakung bukan sungai tapi genangan air. Gomati bahasa Swahili yang artinya gadis jelita. Mungkin genangan air ini indah.
Lagi pula di Bekasi di abad IV M apa ada populasi kerbau mencapai 1000 ekor? Pak Purbo, Pak Purbo.
Time line kelahiran Samudera Pasai, yang didirikan oleh Merah Silu atau Malikus Saleh, sangat jelas. Dan itu tertera dalam koin logam: 1250.
Artikel Terkait
Mateyari dalam Egypt, di Kita Matahari
Poros Peradaban Melayu-Swahili
Luwu Kerajaan Tertua di Indonesia