HALLO JAKARTA - Sunat artinya potong. Indonesia mengenalnya dari migran Egypt pada IV SM. Kali Ciwahanten, Banten, dan Citarum, Bekasi, artinya berkorban hewan.
Puasa artinya tidak makan dan minum, ini bukan morfologi, tapi kata dasar. Ini tradisi Egypt yang diresap kaum Saba di Indonesia sejak abad II M. Karena itu Layt Abu Nashr, wafat 983 M, tidak memasukannya dalam kitab Masa'il yang ditulisnya.
Cara sunat Egypt pasien langsung dipotong dalam posisi yang bersangkutan berdiri. Sesudah dipotong organ bersangkutan langsung dibaur jenis pasir tertentu untuk stop pendarahan.
Sunat sistem Betawi yang saya alami. Saya disunat usia 10. Ayah undang Haji Maliki Kwitang seorang pakar sunat yang kebilangan.
Mak bangunkan aku pagi buta dan langsung disuruh berendam.
Kok? Aku heran.
Supaya empuk, Wan, pas digodotnye. Kata Mak.
Aku dituntun di pekarangan. Oleh Haji Maliki organ bersangkutan dijepiit bambu. Baru digodot. Yang luka dikasi cairan.
Pas ceremony usai teman-temenku pada teriak, Opedi (kata seru) Riduan kaga nangis.
Korban hewan di tepi sungai dan kepala hewan dilarungkan di sungai. Daging jadi hidangan bersana. Ini Egypt.
Kalau puasa tak ada bulan khusus. Kuasa adat yang menentukan. Lamanya 40 hari. Lebaran hari penutupan puasa. Di bawah pimpinan kuasa adat mereka ziarah kubur. Ini resapan tradisi Egypt jauh sebelum Islam datang..
Teknik sunat lama sudah ditinggal orang karena ditemukan cara bersunat yang lebih nyaman. Itulah modernisasi, dan itulah perubahan Di bidang apa pun niscaya terjadi, termasuk kekuasaan. Bila lapuk digusur orang. (Ridwan Saidi/Catatan Babe)***
Artikel Terkait
Mateyari dalam Egypt, di Kita Matahari
Poros Peradaban Melayu-Swahili
Nefertiti, Egypt, dan Kita