Arthouse Cinema Akan Digelar Goethe Institut Mulai Sabtu, 18 Maret 2023

- Jumat, 17 Maret 2023 | 14:01 WIB
Ilustrasi Arthouse Cinema. (Goethe-Institut Jakarta)
Ilustrasi Arthouse Cinema. (Goethe-Institut Jakarta)

HALLO JAKARTA - FESTIVAL film Jerman berjuluk Arthouse Cinema yang diinisiasi Goethe Institut kembali hadir di Indonesia untuk yang ke-10.

Tahun ini untuk pertama kalinya Arthouse Cinema akan diselenggarakan dalam format hybrid (luring dan daring).

Sebanyak 33 film Jerman rilisan antara tahun 1931-2021 akan diputar dalam Arthouse Cinema yang digelar mulai Sabtu, 18 Maret 2023 hingga bulan Desember tahun ini.

Mengusung tema horor, teror, drama, dan ketegangan, Arthouse Cinema 2023 tampaknya ingin mengajak para penontonnya ke dalam petualangan sinematik seru sambil menyelami kompleksitas hakikat kemanusiaan.

Baca Juga: Presiden akan Hadiri Istighosah hingga Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Kalsel

“Ke-33 film yang kami seleksi untuk edisi tahun ini menampilkan ragam perasaan dan emosi seputar ketakutan, tantangan, atau bahkan perasaan jijik yang mungkin saja timbul dalam konteks personal dan komunal kita sebagai manusia,” kata Dr Ingo
Schoningh, Kepala Bagian Program Budaya Goethe Institut Indonesien, dalam rilis yang diterima Hallo Jakarta, Jumat (17/3).

Dr Ingo Schoningh menyebut Program Arthouse Cinema 2023 akan diselenggarakan dalam dua format: 24 film akan ditayangkan secara langsung di GoetheHaus Jakarta.

"Adapun sembilan film lainnya dapat ditonton secara daring sesuai jadwal pemutaran mulai April oleh seluruh audiens di Indonesia melalui Goethe-on-Demand, sebuah platform streaming yang didedikasikan untuk pemutaran film secara perorangan dan dikelola oleh Goethe Institut," terang Dr Ingo Schoningh.

Arthouse Cinema akan dibuka pada Sabtu, 18 Maret 2023 di GoetheHaus Jakarta dengan pemutaran dua buah film. Pertama film Vier Könige (2015) yang disutradarai Theresa von Eltz pada pukul 14.00 WIB dan Nosferatu-Phantom der Nacht (1979), karya sutradara Werner Herzog pada pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: All England 2023: Indonesia Loloskan Delapan Wakilnya ke Babak Perempat Final

Kedua film bercerita tentang tokoh-tokoh yang harus berjuang mengatasi berbagai permasalahan batin dan trauma psikis. Dalam Nosferatu, tokoh Jonathan Harker dihantui oleh perjumpaannya dengan vampir Count Dracula dan dipaksa menghadapi kefanaan dan ketakutannya agar dapat mengalahkan sang vampir.

Serupa dengan itu, para tokoh dalam Vier Könige mengalami masalah-masalah psikis dan pergulatan batin yang harus bisa diatasi demi memperoleh kesembuhan dan dukungan.

Sesi-sesi pemutaran film yang akan datang juga menampilkan film-film karya beberapa sutradara Jerman perempuan terkemuka, antara lain Hannah Arendt karya Margarethe von Trotta, Grüße aus Fukushima karya Doris Dörrie, Wild karya Nicolette Krebitz, Systemsprenger karya Nora Fingscheidt, Zustand und Gelände karya Ute Adamczewski, Schwimmen karya Luzie Loose, Tanzträume: Jugendliche tanzen “Kontakthof” von Pina Bausch karya Anne Linsel, serta Walchensee Forever karya Janna Ji Wonders.

Baca Juga: Sambut Ramadhan, Gelar Bekasi Mengaji 2, BWA Sumbang 2500 Eksamplar Al Quran

Aneka gaya mereka yang unik dan memicu perenungan itu mengeksplorasi jalinan yang kompleks antara kenangan, trauma, dan kekuatan gambar.

Halaman:

Editor: Achmad Marzoeki

Sumber: rilis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X