Syahganda Nainggolan: Kalau Anies Jadi Presiden Harus Bisa Penjarakan Koruptor di Pulau Kematian

- Minggu, 12 Maret 2023 | 23:15 WIB
Launching Relawan Anies BroNies, Syahganda Nainggolan dan para tokoh hadir dalam  acara yang berlangsung Ahad 12 Maret 2023 (Ist)
Launching Relawan Anies BroNies, Syahganda Nainggolan dan para tokoh hadir dalam acara yang berlangsung Ahad 12 Maret 2023 (Ist)

HALLO JAKARTA - Mantan aktivis ITB Syahganda Nainggolan meminta Anies Baswedan jika berhasil terpilih menjadi presiden agar berani menghukum tegas para koruptor.

"Koruptor-koruptor yang saat ini merajalela dan pamer-pamer kemewahan di antara penderitaan rakyat harus dihukum semuanya. Mereka harus dipenjarakan di pulau terpencil yang berisi binatang buas atau nyamuk malaria. Mereka sudah keterlaluan mengkhianati bangsa kita," ujar Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) dalam acara Launching Relawan Anies (BroNies), Ahad siang (12/3) di Jakarta.

Acara itu dihadiri tokoh-tokoh nasional antara lain Benny K. Harman (Pimpinan Komisi 3 DPR RI), Tamsil Linrung (Pimpinan DPD RI), Ramadhan Pohan (mantan DPR RI), Handi Risza, (Ketua DPP PKS), Teguh Santosa, (wartawan senior), Anton Permana (Aktivis KAMI), Edy Mulyadi (wartawan senior), Sang Alang (musisi), Mustafa Assegaf, (mantan anggota DPR RI PPP), dan Ketua Umum BroNies, Yusuf Blegur.

Syahganda menambahkan, bahwa negara itu tidak boleh dipimpin oleh sosok yang kelasnya ecek-ecek. Kepemimpinan yang lemah akhirnya akan menimbulkan kerusakan negara yang ditandai dengan korupsi merajalela, pamer kemewahan pejabat dan para keluarganya serta membiarkan rakyat terus berasa dalam kemiskinan.

Kedepan, tambah Syahganda, negara harus dipimpin sosok kuat dan bersih yang anti korupsi dan pro rakyat miskin.

Mantan aktivis ITB ini mencontohkan kasus Tanah Merah di Jakarta adalah korban dari kepemimpinan nasional yang tidak pro rakyat. Setelah kebakaran berkali-kali baru dipikirkan eksistensi mereka. Sementara sebelumnya tidak diurus pemimpin negara.

Pembicara lainnya, Benny K. Harman, menyoroti demokrasi yang dikhianati. Segelintir kekuatan yang berkuasa mengorganisasikan penundaan pemilu. Itu sangat bertentangan dengan konstitusi. Benny mengimbau agar rakyat terus mengawasi pihak-pihak yang masih aktif melakukan upaya penggagalan pemilu 2024.***

Editor: A Toha Almansur

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X