Pemulangan Warga Terdampak Kesalahpahaman di Mareje, Disambut Suka Cita

- Jumat, 13 Mei 2022 | 13:25 WIB
Warga terdampak kesalahpahaman di Mareje NTB dipulangkan ke kampung halaman (Ist)
Warga terdampak kesalahpahaman di Mareje NTB dipulangkan ke kampung halaman (Ist)

HALLO JAKARTA - Pemulangan Warga Mareje terdampak kesalahpahaman dari Polres Lombok Barat disambut Penuh Suka Cita Warga.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTB Zulkieflimansyah melepas langsung pemulangan warga terdampak kesalahpahaman Mareje tersebut ke Mareje di Mapolres Lombok Barat.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat memimpin kepulangan warga Mareje ini berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman antar warga, Kamis (12/5/2022).

“Saya mengimbau, jangan ada lagi kejadian yang membuat publik punya persepsi berbeda tentang kita (NTB). Karena NTB ini merupakan replika Indonesia, miniatur Indonesia keragaman harmonisasi itu berjalan sangat baik,” ungkapnya.

Kata bang Zul, demikian panggilan akran Gubernur NTB, karena bila ada gesekan-gesekan politik lokal sehingga membuat masyarakat menangkap persepsi yang berbeda.

“Kita semua harus menjaga NTB ini tetap kondusif, selanjutnya tentu akan ada acara hari Rabu kita semua berkumpul agar tidak ada lagi kesalahpahaman antar warga,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan segera memperbaiki rumah warga yang rusak akibat kesalahpahaman warga tersebut.

“Perencanaan pada tingkat Pemerintah Daerah sudah selesai. Kemarin rapat, Insya Allah besok sudah mulai bekerja,” ungkapnya.

Sehingga akan memperbaiki semua rumah namun akan melakukannya secara bertahap.

“Sebenarnya sudah kondusif dari sebelumnya, namun masih menghindari isu-isu yang dibuat oleh orang luar,” katanya.

Bupati menekankan pentingnya menyaring informasi yang berkembang, agar tidak termakan isu hoax yang dapat merugikan semua orang.

“Penting saya sampaikan bahwa, kita lebih sibuk mengklarifikasi berita hoak dari pada kenyataan sebenarnya. Masyarakat kita di Mareje ini kan satu keluarga, darahnya sama dan tidak pernah ada sejarah konflik ini,” terangnya.

Bupati Lobar berkeyakinan bahwa 100%  ini bukan konflik agama, menurutnya ini hanya semacam miskomunikasi.

“Hanya miskomunikasi, unsur politik masuk, unsur luar masuk, berita hoax masuk, dan menimbulkan hal seperti ini, dan ini merupakan pembelajaran bagi kita semua,” tandasnya.

Dari sisi fisik, pihaknya sudah beberapa kali bersama TNI-Polri melakukan gotong royong bersama, dan kedepannya Forkopimda tetap akan membaur dengan Masyarakat.

Halaman:

Editor: A Toha Almansur

Sumber: Humas Polda NTB

Tags

Terkini

X