Masjid Mujahidin Kampung Lio Jatinegara Gelar Kajian Subuh Gabungan

- Sabtu, 1 April 2023 | 08:06 WIB
Kajian gabungan ba’da subuh di Masjid Mujahidin yang berlokasi di Kampung Lio di RW 03 Kelurahan Jatinegara, Cakung Jakarta Timur  (Zul)
Kajian gabungan ba’da subuh di Masjid Mujahidin yang berlokasi di Kampung Lio di RW 03 Kelurahan Jatinegara, Cakung Jakarta Timur (Zul)

HALLO JAKARTA - Masjid Mujahidin yang berlokasi di Kampung Lio di RW 03 Kelurahan Jatinegara, Cakung Jakarta Timur menggelar Kajian Subuh Gabungan jamaah masjid dan jamaah mushola se RW 03, Sabtu (1/4/2023).

Kajian subuh bulan Ramadhan ini mengundang  Ustadz Dr  Ali Fikri Noor dengan mengambil tema “Rezeki dalam Perspektif Al Quran.”

Turut hadir Wakil Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Mujahidin Ir Sofyan Iskandar, para assatidz, Sesepuh H Marwih, para pengurus dan jamaah ibu-ibu. 

Mengawali kajiannya, Ustadz Ali mengatakan dalam bacaan Asmaul Husna atau nama-nama Allah banyak sekali Allah SWT menjelaskan tentang kemurahan rezekinya.

Ustadz Ali yang merupakan murid dari ustadz legendaris Betawi yaitu KH Syukron Makmun ini menyebutkan beberapa nama sifat Allah seperti Ar Rahman maha pengasih, Ar Rahim maha penyayang, Al Muhyi maha menghidupkan, Al Mauti Maha mematikan  hingga Ar Razzaq Maha Pemberi Rezeki .

“Membaca Asmaul Husna ini menunjukkan satu kesempurnaan sifatNya dalam memberikan kemurahan bagi manusia,” ujar Ustadz Ali.

Ustadz Ali Bukan hanya harta dan benda, rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan Allah SWT kepada manusia dan makhluk hidup lainnya. Ar Razzaq mengandung makna keadilan di mana Allah SWT telah memberikan ketetapan rezeki pada masing-masing makhluk.

Dalam Quran Surat Hud ayat 6 disebutkan bahwa tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.

Ustad Ali membedakan rezeki ini dalam 2 hal. Allah Maha Pemberi Rezeki, baik itu rezeki umum maupun rezeki khusus dengan pengertian yang berbeda

Pertama, Rezeki Umum adalah rezeki yang diberikan Allah SWT untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup termasuk pada orang kafir, seperti harta, pekerjaan, rumah, makanan, kesehatan, kendaraan, dan lain sebagainya.

Kedua, Rezeki Khusus, yaitu berbeda dengan rezeki umum, rezeki khusus hanya diberikan kepada orang beriman meliputi kenikmatan yang memberikan manfaat secara terus menerus, baik di dunia ataupun di akhirat sehingga tidak semua orang bisa mendapatkan rezeki khusus, melainkan orang-orang yang beriman.

“Untuk mendapatkan rezeki khusus, kita harus senantiasa bersyukur dan qanaah terhadap seberapa pun rezeki yang didapatkan. Dengan begitu, rezeki akan memberikan manfaat secara terus menerus dan memberikan keberkahan dalam hidup,” ujarnya.

Ustadz Ali menambahkan, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa orang beruntung yang cukup  yaitu orang yang telah dicukupi rezekinya oleh Allah, diberikan rezeki khusus berupa nikmat iman, Islam dan nikmat mendapatkan hidayah dari Allah SWT dan rezeki yang diberkahi.

Sementara orang yang merugi, lanjut Ustadz Ali adalah orang tidak bisa memelihara amanah, yang suka berbohong kepada rakyatnya, koruptor mereka adalah yang tidak akan dikasih nikmat agama.

Halaman:

Editor: Zulfikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X