HALLO JAKARTA - SIANG itu sinar matahari sangat terik, menerobos masuk di antara dedaunan pohon jati yang bersebelahan dengan gubuk tempat mengikuti Khalwat KH Buya Syakur Yasin. Cahayanya menembus ke dalam gubug yang hanya berdinding dan beratap plastik terpal yang biasa dipakai untuk mengeringkan gabah hasil panen.
Berada di dalamnya terasa seperti roti di dalam oven. Peluh mengalir membasahi baju membuat kekhusukan zikir terganggu dan konsentrasi buyar. Padahal ada target zikir harian dalam kegiatan Khalwat KH Buya Syakur Yasin.
Terpaksa harus keluar bilik untuk mencari tempat yang cukup rindang di sekitaran lokasi Khalwat Buya Syakur Yasin agar bisa meneruskan zikir yang masih cukup jauh dari target.
Baca Juga: Kloter Pertama Jamaah Haji Embarkasi Jakarta Telah Berangkat
Dengan terus mengetuk-etuk tasbih yang melingkar di jari dengan mulut yang tentunya komat-kamit, aku mencoba mengitari lokasi, mencari tempat nyaman untuk sekadar menghindar dari teriknya matahari.
"Yah... di pinggir sungai rasanya tempat untuk ngadem sambil meneruskan zikiran," tiba-tiba terbersit ide begitu saja.
Di bawah pohon kersen yang tumbuh liar dengan dialasi karton bekas air mineral dan uap air dari sungai yang mengalir membuat suasana menjadi nyaman. Angin sepoi dari seberang sungai menambah sensasi surgawi.
"Pak, pak, bangun pak, hati hati tercebur sungai!"
Seseorang menepuk-nepuk bahu yang tersender di pohon kersen. Tidak terasa rupanya angin yang berhembus di tempat itu demikian sejuknya, membuatku tertidur.
Baca Juga: Perodua Malaysia Masters 2023: Fajar/Rian Tumbang, Leo/Daniel Melenggang ke Babak Kedua
"Oh, i.. iya pak, te.. terima kasih," sahutku terbata-bata sambil menegakkan kembali posisi duduk yang sempat bersandar.
Rupanya bapak yang membangunkanku adalah peserta Khalwat KH Buya Syakur Yasin juga. Dia membawa ember menuju sungai.
"Bapak mau ke mana?" tanyaku penasaran.

Artikel Terkait
Khalwat KH Buya Syakur Yasin, Menikmati Kesendirian Bersama Tuhan
Jelang Khalwat KH Buya Syakur Yasin, Begini Suasana Hutan Jati Alas Sukatani, Tempat Khalwat 40 Hari
Khalwat KH Buya Syakur Yasin, Capaian Hari Pertama yang Menentukan