HALLO JAKARTA - Soediro dilantik sebagai Walikota tahun 1953 menggantikan Sjamsuridjal. Soediro dari PNI. Pergantian atas kesepakatan kedua partai PNI dan Masyumi. Seperti halnya Sjamsuridjal, Soediro bekerja tanpa reklame, istilah sekarang pencitraan. royek perumahan yang dibangun Soediro:
1. Grogol
2. Tomang
3. Krekot
4. Daerah sekitar Roxy.
Soediro juga memugar empang Grogol menjadi pentas mode show, saat itu bintang-bintangnya a.l Lientje Tambayong, kemudian dikenal sebagai Rima Melati, Baby Huwae, dan Gaby Mambo.
Soediro juga melakukan penertiban:
1. Kasus rumah keong. Rumah keong adalah rumah plastik yang didirikan pendatang homeless di Jakarta. Mereka dikerahkan PKI untuk pemilu 1955. Plastik itu pagi-pagi mereka gulung dan panggul-panggul kemana pergi. Ini ditertibkan Sudiro.
2. Kasus Tjap Go Me. Ini perayaan malam ke-15 setelah Imlek. Ada arak-arakan dengan musik sampai jauh malam dari Mester ke Kota. Ini ditertibkan Soediro.
Soediro bekerja sama dengan Masyumi yang setelah pemilu 1955 memegang mayoritas di DPRD.
Tahun 1958 Soediro berakhir sebagai Walikota. Kotapraja pun menjadi DCI Daerah Chusus Ibukota Jakarta, tanpa raya, yang dipimpin Gubernur. Gubernur pertama Dr Soemarno Sosroatmodjo.
Sebelumnya pada September 1945 Presiden Soekarno keluarkan keputusan pembentukan Pemerintah Sementara Kotapraja Jakarta Raya dan menunjuk Soewiryo selaku Walikota.
Februari 1946 Jakarta diduduki Belanda. Pada tgl 11 Agustus 1948 daerah pendudukan ini membentuk Distrik Federal Batavia yang usianya sampai 17 Agustus 1950, dan sejak itu kembali sebagai Kotapraja Jakarta Raya. Walikota kembali dijabat Soewiryo sampai 1951. Lalu sejak 1951 Walkot dijabat Sjamsuridjal sampai 1953. (Ridwan Saidi)
Artikel Terkait
Bung Karno: Doswidania, Bye bye
PKI Bilang: Awas Agama Arab
Bohong Portugis Jajah Betawi, Mereka Dagang